Minggu, 31 Agustus 2008

9th: Ca Mammae Sinistra T4N0M1

Seorang ibu dengan 2 orang anak, sebut saja Ny. P, kontrol rutin ke rumah sakit. Ibu ini sebelumnya ada riwayat post op. modified radical mastectomy kira-kira 4 bulan yang lalu. Singkat cerita ibu ini awalnya terdiagnosis Ca Mammae Dekstra T4N2M0 dan kini telah dioperasi.
Hasil kontrol dokter "merasa" menemukan ada benjolan di payudara kiri. Dokter tersebut menyarankan untuk pemeriksaan penunjang.

Dalam Ca mammae dikenal TRIPLE DIAGNOSTIK untuk menegakkan diagnosis, yaitu : pemeriksaan klinis, mammografi/USG, dan AJH. Ibu ini dari pemeriksaan klinis masih suspek ada massa. Apalagi ia ada riwayat keganasan dari payudara kanan maka ini merupakan faktor resiko keganasan metastase ke payudara kiri. Dari anamnesis, ibu ini tidak mempunyai riwayat keluarga yang mengalami keganasan, khususnya Ca Mammae. Beliau adalah orang pertama dalam keluarga yang mengalami keganasan. Ibu ini juga sedang memakai spiral selama 8 tahun sampai sekarang. Ibu ini dilakukan pemeriksaan AJH. Kemudian setelah di AJH ibu ini merasa benjolan di payudara kiri makin membesar. Ibu tersebut kembali kontrol dan berniat berobat ke rumah sakit.

Kini dari kontrolnya ditemukan bahwa mammae kiri ibu tersebut menunjukkan gambaran fisik : dimpling dan peau d' orange. Waduh gawat! Ternyata benjolan ini membesar dan menginvasi jaringan sekitar dengan cepat. Gambaran ini telah menunjukkan bahwa ibu telah pada T4. Palpasi limfonodi aksilaris tidak menemukan adanya pembesaran. Hasil AJH menunjukkan positif keganasan dan ini sudah masuk metastase jauh dari Ca mammae dekstra, dengan demikian N0 dan M1.

Bila sudah terdapat metastase maka perlu dilakukan terapi neoadjuvan. Ibu ini tidak boleh langsung dioperasi! Kemoterapi pun harus diberikan. Kondisi ibu juga perlu diawasi. Komplikasi-komplikasi siap menghinggapi sang Ibu.

Sesungguhnya begitu banyak penyakit yang ganas namun tiada penyakit ganas yang paling ditakuti kecuali kanker. Penyakit ini tidak pernah disadari awalnya. Ada trias terjadinya kanker : inisiasi, promosi, dan progresi. Tahap inisiasi tidak pernah kita sadari namun promosi kanker sadar atau tidak terkadang kitalah yang membuatnya sendiri. Dan setelah tahap progresi berkembang barulah kanker ini terdeteksi dan mulai diobati.

Namun, usaha untuk prevensi kini makin digalakkan. Prevensi seperti apa yang harus digalakkan? Sementara kesadaran kita juga masih belum dibentuk dengan baik di samping terbatasnya alat diagnostik yang spesifik untuk dapat melakukan screening. Sesungguhnya penyakit yang kita derita terkadang bukan berasal dari mana-mana melainkan dari kelalaian diri kita sendiri. Diri kita sendiri sering menyebabkan tubuh ini sakit, kita seolah tidak pernah tahu bagaimana harus bersyukur terhadap tubuh yang telah diciptakan sempurna ini.

Beruntung bagi seorang muslim ada sebuah bulan di mana pada bulan ini tubuh kita dibuat kembali "berdzikir" mengingat penciptaNya. Namun apakah kita sadar dan istiqomah pada bulan tersebut untuk memanfaatkan bulan tersebut? Ya bulan itu kini telah datang, bulan Ramadhan. Sesungguhnya keganasan terburuk yang susah disembuhkan bukan cuma "keganasan perilaku" tetapi "keganasan hati". Keganasan hati yang membuat buta bahwa kita perlu untuk berobat kembali pada pencipta, Alloh Swt. Bagaimana berobatnya? Pahami kitab-Mu dan amalkan apa yang Rasulullah ajarkan. Semoga Ramadhan ini memberikan kesembuhan bagi "keganasan hati" dan memperolah malam Laitul Qadr, sebuah malam yang InsyaAlloh merupakan "obat termujarab" jika kita sadar untuk bersiap bahwa "Saya ingin sembuh dan kembali dalam sebaik-baik bentuk pada-Mu, ya Rabbku, Alloh Swt.

2 komentar:

al muntazhar mengatakan...

assalamu'alaikum....
wah....
baru sempat baca mas bagus...
Subhanallah....
Btw, itu kasus beneran po mas???ketemu dimna??Sardjito???

o iya...
usul nih...kalo bisa, bahasa2 medisnya diselipi pengertiannya....kan ada aplikasi untuk itu....

oke....
Siap tempur di Anak RS Banyumas ???

upik mengatakan...

BAM BAM!!
Waah, apa kabar nih?
gaya,,udah jadi dokter :D