Jumat, 15 Agustus 2008

7th Note: Cauda Equina Syndrome...

Sore sebelum mengakhiri tugas, saya sempatkan untuk melakukan anamnesis kepada seorang nenek usia 58 tahun. Yah jika dibiang anamnesis juga ga 100% anamnesis, lebih banyak ngobrol dengan nenek tersebut. Dalam statusnya nenek tersebut masuk dari poliklinik dengan keluhan utama berupa nyeri pinggang. Nyeri tersebut dalam 3 bulan terakhir dirasa semakin lama semakin berat. Wuih, nyeri opo kuwi???
Yah, singkat baca status, diagnosis kerja adalah suspek hernia nucleus pulposus (HNP). Nenek ini telah rawat inap lebih kurang 3 hari dan pro untuk dilakukan laminectomy. Yang mengganjal bagaimana sih keluhan utama nenek itu ketika masuk poli? kok bisa hanya dengan nyeri pinggang dan riwayat 2 bulan nyeri semakin beratambah berat didiagnosis s. hernia nucleus pulposus?
Yah, mumpung ada waktu sore itu sempatin bentar "ngobrol" dengan nenek. Nenek tersebut cerita bahwa dia sebenernya datang ke RS karena nyeri di paha kanan luar. Nyeri tersebut terasa menjalar dari pinggang ke paha kanan luar sampai ujung bawah kaki. Nyeri ini dirasakan hanya unilateral saja. Terasa tebal-tabal. Dan gejala semacam ini telah dirasakan dalam lebih kurang setahun terakhir ini. Beliau sempat berobat ke dokter umum dan kemudian nyeri mereda namun kambuh lagi. Beliau juga merasa berjalan lebih kurang 30 meter sudah merasa nyeri dan tebal-tebal di kaki. Beliau juga mengira nyeri ini karena dulu pernah jatuh tetapi beliau sudah lupa apakah dulu pernah jatuh. Baru 3 bulan terakhir nyeri memang semakin bertambah berat dan beliau tidak kuat lagi.
Beliau memilki riwayat hipertensi yang terkontrol, penyakit maag, tidak ada inkontinensia alvi maupun urin, BAB dan BAK masih lancar. Tidak ada juga penurunan nafsu makan, mual, dan muntah.
Yah, dari "ngobrol" dengan nenek, karakteristik nyeri yang "menjalar" seperti yang dikisahkan memang sepertinya cocok jika diagnosis kerja suspek HNP. Pemeriksaan fisik untuk menggambarakan adanya spine iritating pain / radicular pain dari Spinosus Process Tap Test : (+),Psoas Test : (+)Lasegue Straight Drop Test : (+). Pemeriksaan imaging dari MRI, foto lumbosakral dan Elektromedik menyatakan kesimpulan bahwa HNP VL4-5 dan VL5-S1. Namun, ada fraktur kompresi VL1. Gawat!!!
Kok, bisa gawat???
HNP sejatinya bukanlah penyakit yang emergensi namun penyakit ini dapat menjadi emergensi bilamana ada "CAUDA EQUINA SYNDROME"
Nah, bukannya VL1 adalah tempatnya cauda equina?
Namun, klinis dari nenek alhamdulillah tidaklah menunjukkan bahwa cauda equina syndrome tidaklah manifes. Emang manifestasi dari CAUDA EQUINA SYNDROME apa?
Ada trias dari cauda equina syndrome:
1.Nyeri
2.Inkontinensia alvi dan urin
3.Parasthesia
Gejala ini jika dalam 8 jam tidak segera ditangani dapat berbahaya karena inkontinensianya dapat semakin menetap.
Yah, sebuah penyakit terkadang mempunyai periode emas untuk segera ditangani bilamana terjadi kegawatdaruratan. Namun, sebagai dokter sering kita missing up atau screw up terhadap suatu kasus. Atau terkadang penderita "menyembunyikan"/mengkamuflase gejala yang dia alami. Yah, everybody lie, but physical sign never lie.
Mulut bisa mengucapkan segalanya untuk menutupi "sakit" namun tubuh bicara lewat "tanda" dan "gejala". Sebagai dokter jangalah hanya sekedar percaya pada apa yang diutarakan mulut namun "dekatilah" dan "berkomunikasilah" dengan tubuh pasien, sebab tubuh ini tidak pernah berbohong. Subhanalloh canggih bukan tubuh kita!!! Sapa yang menciptakan sedemikian?
Mungkin benar apa kata-kata dalam syair lagu Chrisye
"Akan tiba masa mulut terkunci kata tak ada lagi, akan tiba hari tak ada suara dari mulut kita
Berkata tangan kita, tentang apa yang dilakukannya, berkata kaki kita, tentang apa yang dilakukannya."



Tidak ada komentar: