Rabu, 29 Juli 2009

12 th Note : Chronic Diarrhea...

Seorang anak laki-laki usia 8 tahun datang ke RS dengan keluhan diare kronik dan kondisi anaknya semakin lemah. Didapatkan riwayat anak ini mengalami diare sejak usia 3 tahun hingga saat ini. Sebelum usia 3 tahun anak ini pertumbuhan dan perkembangannya normal. Riwayat persalinan lahir pervaginam dengan Berat Bayi Lahir Cukup. Riwayat imunisasinya lengkap. Saat datang anak tampak rewel, matanya cowong, turgor elastisitasnya masih normal. Anak tersebut nampak haus, konjungtiva matanya anemis. Ia juga nampak menahan sakit. Anak tersebut minta ibunya untuk menyuapi makan. Kebetulan waktu itu siang hari dan anak tersebut minta makan siang. Tapi ibu ini cerita anak ini selalu kalau habis makan pasti diare beberapa saat kemudian. Ini sudah berlangsung selama 5 tahun. Orang tua telah membawa anak ini berobat dan menginap di berbagai rumah sakit di sekitar daerah Banyumas dan Purwokerto. Dilihat dari penampakan fisik anak ini mengalami gizi buruk tipe marasmik. Tampak perutnya ascites. Dan ia memakai popok kering tampak pantat dan daerah sekitar analnya hiperemis, mungkin karena iritasi dan sering gesekan dengan feses, dan pantas anak ini merasa sakit menahan perih. Tangan kanannya ada 6 jari namun tidak ada edema pada ekstremitasnya. Tanda vitalnya TD : 90/60 mmHg, N : 120/menit, R : 28/menit, t : 37 derajat Celcius

Setelah makan siang beberapa saat kemudian ternyata benar, anak tersebut BAB cair dan sayur mayur dan wortel yang tadi di makan keluar dengan utuh. Saya melihat langsung ke popok sambil menahan bau BABnya. Anak tersebut menangis. Sela beberapa jam kemudian hasil laboratoriumnya tiba. Astagfirullah...Hb anak ini nilanya 1! Yang benar aja sungguh luar biasa anak ini bisa bertahan. Lab kemudian diulang dan hasilnya hanya berubah sedikit, Hbnya 2,1 g/dl. Sungguh subhanallah anak laki-laki dengan usianya yang 8 tahun dan selama 5 tahun dapat bertahan. Saat sore saya tengok anak tersebut afeknya tampak sedih, dan depresi. Ia juga hanya mau ngobrol dengan orang-orang tertentu. Saya coba hibur dan mengajaknya ngobrol tapi dia masih acuh. Transfusi darah pun disiapkan untuk anak ini.

Pagi esok hari, visit dengan staf dimulai. Staf hari tersebut tampak bingung dengan kondisi anak ini. Rencana diet dan terapi dibuat sesuai dengan kondisi anak tersebut. Anak tersebut harus mendapat diet bertahap. Pada kasus gizi buruk tidak boleh seorang anak mendapat diet yang terlalu banyak secara tiba-tiba hal ini akan dapat menyebabkan refeeding syndrome. Anak tersebut telah terbiasa beradapatasi dengan kondisinya yang serba "kekurangan" sehingga ia bisa bertahan selama 5 tahun ini. Sungguh Alloh Maha Besar menciptakan manusia kemampuan untuk bertahan hidup dan ini tampak pada seorang anak-anak! Timbang badan rutin tiap hari dilakukan untuk evaluasi harian. Hingga akhirnya evaluasi menunjukkan anak ini harus dirujuk ke para ahli di Jogja.

Anak-anak bukanlah separuh dari orang dewasa, ia juga bukan replika dari seorang ayah atau ibu. Anak adalah manusia yang punya kemampuan bertahan hidup. Ia adalah harta yang paling berharga yang dititipkan Alloh kepada kedua makhluk yang disebut ayah dan ibu. Membesarkan seorang anak bukan hanya layaknya dipandang investasi bagi ayah dan ibu, dan juga layaknya robot yang diprogram untuk nantinya mematuhi dan menjalankan apa yang selalu diinginkan oleh keduanya. Ia punya dunianya menyayangi, memahami, mendidik, dan menghargainya sebagai makhluk juga perlu diperhatikan. Apalagi dalam kondisi anak yang serba kekurangan menyayangi sepenuh hati sudahlah seharusnya. Sungguh luar biasa kedua orang tua anak ini beliau telah berikhtiar selama 5 tahun. Pengorbanan yang tidak sedikit dan dalam waktu yang tidak sebentar.

Ijinkan saya menuliskan sebuah lirik lagu ciptaan Mike Tramp, "When the children sing let's the new world begin..."
Kegembiraan dan keriangan seorang anak membawa dunia baru bagi sekelilingnya.

Semoga kesembuhan diberikan Alloh padamu dan dapat segera sehat kembali.

Tidak ada komentar: